BPPK
KECAMATAN KAJORAN
BPPK
Kecamatan Kajoran terletak di Dusun Sepaten Desa Madugondo Kecamatan Kajoran
Kabupaten Magelang dengan luas lahan 1.200 m2, yang terdiri dari 200
m2 untuk bangunan dan 1.000 m2 sebagai lahan percontohan.
KECAMATAN
KAJORAN
Kecamatan
Kajoran merupakan daerah yang strategis dengan topografi dataran rendah sampai dataran tinggi yang berbatasan sebelah Timur dengan Kecamatan Tempuran, sebelah
Barat dengan Kabupaten
Wonosobo, sebelah Selatan dengan Kecamatan
Salaman serta sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kaliangkrik.
Luas wilayah Kecamatan
Kajoran adalah 83,41 Km2,
terdiri dari 29 desa yang terbagi menjadi 140 dusun, secara rinci terdapat
pada tabel berikut
:
Tabel 1. Nama Desa di Wilayah Kecamatan Kajoran
Tabel 1. Nama Desa di Wilayah Kecamatan Kajoran
No
|
Desa
|
No
|
Desa
|
1
|
Wuwuharjo
|
16
|
Sambak
|
2
|
Wonogiri
|
17
|
Bambusari
|
3
|
Kwaderan
|
18
|
Pandansari
|
4
|
Madukoro
|
19
|
Pandanretno
|
5
|
Bumiayu
|
20
|
Krumpakan
|
6
|
Ngargosari
|
21
|
Banjaragung
|
7
|
Lesanpuro
|
22
|
Sangen
|
8
|
Ngendrosari
|
23
|
Pucungroto
|
9
|
Madugondo
|
24
|
Sidorejo
|
10
|
Wadas
|
25
|
Sidowangi
|
11
|
Banjaretno
|
26
|
Sukomulyo
|
12
|
Krinjing
|
27
|
Sukorejo
|
13
|
Bangsri
|
28
|
Sutopati
|
14
|
Kajoran
|
29
|
Sukomakmur
|
15
|
Mangunrejo
|
Sumber : Kantor
Kecamatan Kajoran
B. PENGGUNAAN TANAH KARAKTERISTIK LAHAN
1. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Kecamatan Kajoran adalah 4901,2 Ha, dengan
rincian penggunaan sebagai berikut :
Tabel 3. Luas Wilayah menurut Penggunaan
Lahan di Kecamatan Kajoran
No
|
Penggunaan Lahan
|
Luas (Ha)
|
1
|
LAHAN BUKAN SAWAH
|
|
- Pekarangan/Lahan Untuk Bangunan & Halaman Sekitarnya
|
1.327,13
|
|
-
Tegal/Kebun/Ladang/Huma
|
3.006,690
|
|
-
Kolam/Empang
|
2,5
|
|
- Lahan Yang sementara Tidak Diusahakan
|
0
|
|
-
Perkebunan Rakyat
|
0
|
|
-
Hutan Negara
|
1.383
|
|
-
Lainnya
|
201,821
|
|
2
|
LAHAN SAWAH
|
|
-
Sawah Irigasi Teknis
|
616,5
|
|
-
Sawah Irigasi setengah Teknis
|
178
|
|
- Sawah Irigasi Sederhana/Desa/Non PU
|
1.056,5
|
|
-
Tadah Hujan
|
317,9
|
|
-
Pasang Surut Lainnya
|
0
|
|
JUMLAH
|
4901,2
|
Sumber : Katalog BPS
Wilayah Kecamatan Kajoran Tahun 2009
2.
Karakteristik
Lahan
a.
Tinggi
tempat
Kecamatan Kajoran memiliki sebuah gunung
yaitu Gunung Sumbing
yang berada di ketinggian 3.371 m dpl. Untuk penggolongan tinggi tempat wilayah
Kecamatan Kajoran berkisar antara 451 m dpl – 1475 m dpl
dengan penggolongan sbb:
·
Wilayah
dengan Ketinggian 400–500 m dpl sebanyak 9 desa (31,03%)
·
Wilayah
dengan Ketinggian501 – 700 m dpl sebanyak 16 desa (55,17%)
·
Wilayah
dengan Ketinggian >700 m dpl sebanyak 4 desa (13,80%)
Tabel
4. Ketinggian Tempat Desa di Kecamatan Kajoran
No
|
Desa
|
Tinggi Diatas Permukaan Laut
(meter)
|
1
|
Wuwuharjo
|
616
|
2
|
Wonogiri
|
473
|
3
|
Kwaderan
|
488
|
4
|
Madukoro
|
499
|
5
|
Bumiayu
|
486
|
6
|
Ngargosari
|
451
|
7
|
Lesanpuro
|
455
|
8
|
Ngendrosari
|
472
|
9
|
Madugondo
|
482
|
10
|
Wadas
|
550
|
No
|
Desa
|
Tinggi Diatas Permukaan Laut
(meter)
|
11
|
Banjaretno
|
507
|
12
|
Krinjing
|
700
|
13
|
Bangsri
|
582
|
14
|
Kajoran
|
608
|
15
|
Mangunrejo
|
565
|
16
|
Sambak
|
493
|
17
|
Bambusari
|
506
|
18
|
Pandansari
|
645
|
19
|
Pandanretno
|
671
|
20
|
Krumpakan
|
585
|
21
|
Banjaragung
|
606
|
22
|
Sangen
|
673
|
23
|
Pucungroto
|
676
|
24
|
Sidorejo
|
604
|
25
|
Sidowangi
|
719
|
26
|
Sukomulyo
|
676
|
27
|
Sukorejo
|
814
|
28
|
Sutopati
|
906
|
29
|
Sukomakmur
|
1475
|
Sumber : Katalog BPS
Wilayah Kecamatan Kajoran Tahun 2009
Hal itu memberikan indikasi bahwa Kecamatan Kajoran memiliki potensi untuk
budidaya berbagai jenis tanaman mulai dari dataran rendah maupun dataran
tinggi.
b.
Kemiringan
lahan
Kemiringan
lahan di Kecamaan Kajoran terbagi menjadi :
· Daerah
landai (kemiringan < 15 0) adalahDesa Bumiayu.
· Daerah
bergelombang – berbukit (kemiringan 15 – 25 0) meliputi Desa Wuwuharjo, Desa Wonogiri, Desa
Kwaderan, Desa Madukoro, Desa
Ngargosari, Desa Lesanpuro, Desa Ngendrosari, Desa Madugondo, Desa Wadas, Desa
Banjaretno, Desa Kajoran, Desa Mangunrejo, Desa Sambak, Desa Bambusari, Desa Pandansari,
Desa Pandanretno, Desa Krumpakan, Desa Banjaragung, Desa Sangen,
Desa Pucungroto, Desa Sidorejo, Desa
Sidowangi, dan Desa Sukomulyo.
· Daerah
bergunung-gunung dengan lembah yang curam (kemiringan >25 0)
meliputi Desa Krinjing, Desa Bangsri, Desa Sukorejo, Desa Sutopati dan Desa
Sukomakmur.
c.
Tipe
tanah
Tipe tanah di Kecamatan Kajoran sebagian besar latosol
dan regosol, sebagian lainnya: andosol, mediteran merah kuning dan aluvial.
Rata-rata mempunyai kedalaman efektif tanah yang cukup 30 – 90 cm, dengan tekstur
tanah sebagian besar sedang dan lainnya bertektur halus dan kasar.
e. Iklim
Tipe iklim Kabupaten Magelang termasuk B1 (Oldeman)
dengan curah hujan rata – rata 2.186 mm/tahun dan jumlah hari hujan rata- rata
103 hari. Kelembaban antara 85 – 95 dengan suhu antara 16 - 26 o
C.
Dari kondisi sumber daya alam yang ada baik lahan maupun iklim, menunjukan
bahwa di Kabupaten Magelang khususnya
di Kecamatan Kajoran cocok dibudidayakan semua komoditas pertanian, perkebunan,
kehutanan, ternak maupun ikan.
Tabel 5.
Data Curah Hujan Kecamatan Kajoran Periode 2008-2012
Bulan/Tahun
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
|||||
mm3
|
HH
|
mm3
|
HH
|
mm3
|
HH
|
mm3
|
HH
|
mm3
|
HH
|
|
Januari
|
284
|
17
|
609
|
25
|
642
|
25
|
451
|
20
|
450
|
44
|
Februari
|
368
|
17
|
426
|
21
|
371
|
22
|
344
|
12
|
269
|
16
|
Maret
|
388
|
26
|
525
|
21
|
393
|
20
|
485
|
22
|
201
|
17
|
April
|
371
|
19
|
287
|
17
|
232
|
21
|
343
|
24
|
294
|
20
|
Mei
|
135
|
10
|
361
|
18
|
430
|
21
|
390
|
12
|
264
|
15
|
Juni
|
23
|
2
|
138
|
9
|
150
|
14
|
-
|
-
|
95
|
5
|
Juli
|
-
|
-
|
7
|
2
|
136
|
9
|
13
|
5
|
-
|
-
|
Agustus
|
-
|
-
|
-
|
-
|
174
|
12
|
-
|
-
|
-
|
-
|
September
|
11
|
3
|
33
|
5
|
534
|
23
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Oktober
|
288
|
22
|
81
|
14
|
323
|
20
|
76
|
13
|
199
|
13
|
Nopember
|
782
|
26
|
329
|
17
|
421
|
19
|
477
|
24
|
373
|
24
|
Desember
|
192
|
18
|
234
|
16
|
302
|
18
|
485
|
24
|
Data
belum ada
|
Sumber : DPU, 2012
f. Luas Panen,
Produksi Tanaman dan Rata-Rata Produksi Th.
2012
Luas
panen, produksi tanaman, dan rata-rata produksi Th. 2012 di Kecamatan Kajoran
ditampilkan dalam Tabel 6.
Tabel 6.Luas Panen,
Produksi Tanaman dan Rata-Rata
Produksi Th. 2012
No
|
Komoditas
|
Luas panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Rata-rata Produksi
(Kw/Ha)
|
1
|
Padi
|
3768
|
29.767,2
|
79
|
2
|
Jagung
|
987
|
3.553,2
|
36
|
3
|
Ubi
Kayu
|
244
|
6.100
|
250
|
4
|
Kentang
|
7
|
84
|
120
|
5
|
Kobis
|
150
|
2.550
|
170
|
6
|
Bawang
Daun
|
75
|
1.575
|
210
|
7
|
Cabai
|
55
|
319
|
58
|
Sumber :Mantri Tani
Kec. Kajoran 2012
C. SUMBERDAYA MANUSIA
1.
Penduduk
Jumlah penduduk
Kecamatan Kajoran Tahun 2012
sampai bulan Oktober adalah
57.891 jiwa terdiri dari penduduk
laki-laki
sebanyak 29.033 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak
28.858jiwa.
2.
Tingkat
Pendidikan
Jumlah penduduk
yang mempunyaitingkat pendidikansampai
Tahun 2011 berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Kajoran adalah sebagai
berikut :
Tabel 7. Jumlah
Penduduk Kecamatan Kajoran Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jenis pendidikan
|
Jumlah
Penduduk (orang)
|
a. Tidak
Tamat
b. SD / MI
c. SLTP
d. SMA
e. Diploma / Akademi
f. Akta 4, S1
g. Pasca Sarjana
|
7.635
19.083
8.018
3.566
290
292
7
|
Sumber : Kantor Kecamatan Kajoran, 2011
3.
Kemiskinan
dan Pengangguran
Berdasarkan
data dari BPS Tahun 2011, jumlah Kepala Keluarga di Kecamatan Kajoran sebanyak
14.628 KK. Dengan penduduk miskin sebanyak 7868 Kepala keluarga atau 53.78 % terdiri
dari KK sangat miskin sebanyak 1003 Kepala Keluarga atau 6.86 %. KK miskin sebanyak 1279 Kepala Keluarga atau 8.74 %,
KK hampir miskin sebanyak 2688 Kepala Keluarga atau 18.37%, dan
KK rentan miskin sebanyak 2898 Kepala Keluarga atau 19.81 %.
4.
Petani
Jumlah
KK tani seluruhnya adalah 10.971KK, dilihat dari statusnya, terdiri dari: pemilik saja 45 %,
pemilik penggarap 35 %, penggarap/penyakap 10 % dan buruh tani 15 %.
Dilihat dari luas pemilikan tanah, rata – rata Kemilikan lahan : 0.2 ha
per keluarga tani.
D.
SUMBERDAYA
EKONOMI
1.
Perbankan
a.
Bank Pasar (capem) :
1 buah
b. Bank BRI (capem) : 1 buah
c. Bank BKK : 1 buah
d. Koperasi Simpan
Pinjam : 1 buah
2.
Pasar
a.
Pasar Umum :
4 lokasi
(Desa
Wuwuharjo, Desa Sidowangi, Desa Kajoran, & Desa Sutopati)
b.
Pasar Hewan : tidak ada
c.
Pasar Ikan :
tidak ada (beralih fungsi menjadi SMK)
d. Terminal
Agribisnis : tidak ada
E.
KELEMBAGAAN
PETANI
Di Kecamatan Kajoran terdapat beberapa macam kelembagaan tani,
diantaranya yaitu :
1.
Di tingkat desa telah tumbuh kelompok tani baik
berdasarkan hamparan maupun domisili sebanyak 133kelompok tersebar di 29 desa,
yang terdiri dari kelas kelompok pemula sebanyak 102 kelompok kategori Pemula, 27 kelompok kategori Lanjut, dan 4 kelompok kategori Madya.
2.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Jumlah gapoktan tumbuh
sebanyak 29 kelompok yang tersebar di 29
desa.
3.
Kelompok Wanita Tani (KWT) baru tumbuh di 8 desa dengan
jumlah 12 KWT. Sedangkan kelompok pemuda tani baru terbentuk sebanyak 2
kelompok yang tersebar di 2 desa.
4.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang sudah memiliki Lembaga Keuangan Mikro (LKM) ada9
kelompok yang tersebar di 9 desa.
5.
Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), ada di 29 desa yang
terkoordinir dan tergabung dalam kepengurusan KTNA Tk. Kecamatan.
6.
Asosiasi Petani Tingkat Kecamatan Kajoran yang dibentuk
berdasarkan kesamaan jenis komoditi baru ada 1 yaitu Asosiasi Petani Tembakau
Indonesia (APTI).
7.
Kelembagaan tani untuk komoditas bidang kehutanan di
Kecamatan Kajoran yaitu LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) terdapat 16
kelompok yang tersebar di 16 desa.
8.
Sedangakan dari kegiatan Program Aksi Desa Mandiri Pangan
(Proksi Demapan) di Kecamatan Kajoran telah terbentuk Kelompok Afinitas sebanyak
15 kelompok yang tersebar di 7 desa. (Kelompok Afinitas yaitu kelompok yang tumbuh atas dasar ikatan kebersamaan dan kecocokan
antar anggota yang mempunyai kesamaan visi dan misi dengan memperhatikan sosial
budaya setempat).
9.
Kelompok Pokdakan ada 6 kelompok yang
tersebar di 5 desa.
Catatan : Daftar kelembagaan tani
yang ada di Kecamatan Kajoran terlampir.
F.
KELEMBAGAAN
PENYULUHAN PEMERINTAH
Lembaga penyuluhan di Kabupaten Magelang telah berdiri
sejak tahun 1997, dengan nama Balai Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP)
denganSK Bupati Nomor 188.4/148 Kep/05/1997. Pada tahun 2002 BIPP
keberadaanya diperkuat dengan Perda No. 3 Tahun 2002 menjadi KIPPK (Kantor
Informasi Penyuluhan pertanian dan Kehutanan).
Berdasarkan PP. 8 Tahun 2004, Pemerintah Kabupaten
Magelang telah melakukan pembaharuan SOT, dengan Perda No. 33 Tahun 2004 KIPPK adalah salah satu Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Lembaga ini diperbaharui kembali dengan Peraturan Daerah
Nomor 33 Tahun 2008 menjadi Badan Pelaksana Penyuluhan dan KetahananPangan
(BPPKP).
Tugas pokok BPPKP adalah melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan spesifik daerah di bidang pelaksanaan penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan.
Kelembagaan ditingkat kecamatan adalah Balai Penyuluhan
Pertanian dan Kehutanan (BPPK) sedangkan di tingkat desa penyuluhan
diselenggarakan oleh Gabungan Kelompok Tani.
Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (BPPK)
melaksanakan tugas pokok BPPKP dalam pelayanan informasi, penyelenggaraan
penyuluhan pertanian,
perikanan, perkebunan, dan kehutanan, Bio farmaka tingkat
desa dan kecamatan, dengan melaksanakan tujuh
fungsi yaitu:
1.
Menyusun programa dan rencana kerja penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan.
2. Menyediakan
dan menyebarkan informasi teknologi dan pasar.
3. Mengembangkan
teknologi spesifik lokal melalui kajian-kajian dan menjalin kemitraan dengan
peneliti, penyuluh, petani dan LSM.
4.
Memfasilitasi terselenggaranya kegiatan belajar bagi
petani,
5. Menumbuh-kembangkan
kelembagaan petani,
6. Menyelenggarakan
forum-forum pertemuan bagi petani, penyuluh dan pelaku agribisnis lainnya,
7. Menyelenggarakan
evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dan
kehutanan
di tingkat desa dan tingkat kecamatan.
G. KETENAGAAN PENYULUHAN
Ketenagaan
penyuluh di BPPK Kecamatan Kajoran Tahun 2012 terdiri dari Pejabat fungsional umum PNS berjumlah 9 orang dan Tenaga
Harian Lepas -
Tenaga Bantu
Penyuluh Pertanian (THL-TBPP)berjumlah 14orang.
Dalam rangka mengembangkan proses pembelajaran dari oleh
dan untuk petani, telah ditumbuhkan Unit Pengelola Pembelajaran Petani (UPFMA)
di 11 desa pelaksana Program P3TIP. Dalam UPFMA terdapat petani
pemandu atau penyuluh swakarsa, yaitu petani yang mempunyai keahlian bidang
pertanian yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Jumlah petani pemandu di Kecamatan Kajoran sebanyak 22 orang, terdiri dari laki-laki 9 orang dan perempuan 11 orang
di lokasi P3TIP. Sedangkan penyuluh swadaya desa non P3TIP di Kecamatan Kajoran
berjumlah 40 orang. Namun kondisi penyuluh swadaya tersebut sebagian besar belum
mampu mengembangkan proses pembelajaran di masing-masing desa dikarenakan
Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan (PSK) para penyuluh swadaya tersebut masih
minim.
H.
SARANA DAN
PRASARANA PENYULUHAN
BPPK
Kecamatan Kajoran telah miliki 1 gedung kantor, 5unit meja kerja, 2 unit meja
rapat,
kursi lipat 41 unit, 4 unit
lemari arsip. Sebagai penunjang mobilitas petugas penyuluhan, BPPK telah memiliki
9 unit sepeda motor, computer 2 unit, printer 1 unit, laptop 1 unit, LCD 1 unit, dan alat PUTS 2
unit.
I.
KEGIATAN PENDAMPINGAN
PENYULUH
Kegiatan pendampingan penyuluh
BPPK Kecamatan Kajoran meliputi :
1. Pertemuan rutin
kelompok
Pertemuan rutin dari
masing-masing kelompok binaan berbeda-beda waktunya, yang pasti pertemuan rutin
kelompok diadakan setiap selapanan sekali (45 hari). Namun apabila ada
keperluan/kepentingan yang mendesak pertemuan dilakukan sewaktu-waktu.
2. Pendampingan Program
Di BPPK Kecamatan Kajoran sampai
Tahun 2012 ini sudah ada beberapa program yang masuk di desa guna mendukung
kegiatan penyuluhan, antara lain :
a. Proksi Demapan
Program Aksi Desa Mandiri Pangan
pertama kali masuk di Kecamatan Kajoran pada Tahun 2006 tepatnya di Desa Wadas
dengan kegiatan pembinaan KK miskin yang tergabung dalam Kelompok Afinitas
dengan diberi bantuan modal usaha. Untuk menjadi Desa Mandiri Pangan, ada 4 tahap yang harus dilalui mulai
dari tahap persiapan, tahap penumbuhan, tahap pengembangan dan tahap
kemandirian.
Tahun 2007, Kecamatan Kajoran
kembali mendapatkan program Demapan yaitu di Desa Wonogiri.
b. Replika Demapan
Dengan tercapainya kemandirian
pangan di Desa Wadas pada Th. 2010 maka Desa Wadas mempunyai kewajiban membina
3 desa sebagai Desa Replika Mandiri Pangan. Binaan Desa Wadas yang menjadi Desa
Replika Mandiri Pangan yaitu Desa Bangsri, Desa Madugondo dan Desa Bumiayu.
Penunjukan Desa Replika Mandiri Pangan tersebut berdasarkan kedekatan wilayah
dengan Desa Inti Mandiri Pangan.
Begitu juga setelah Desa
Wonogiri mencapai kemandirian di Tahun 2011 berkewajiban untuk membina 3 desa.
Yang menjadi binaan Desa Wonogiri yaitu Desa Madukoro, Desa Sambak dan Desa
Wuwuharjo.
c. Lumbung Pangan
Kegiatan lumbung pangan di
Kecamatan Kajoran berada di Desa Wadas, Desa Wonogiri, Desa Bangri dan Desa
Bumiayu. Namun, yang mendapatkan fasilitas bangunan lumbung pangan dari
pemerintah baru dua desa yaitu di Desa Wadas dan Desa Wonogiri.
d. P3TIP
Kegiatan P3TIP merupakan
kegiatan peyuluhan dari petani, oleh petani dan untuk petani yang bersumber
dana dari bank dunia. Di
Kecamatan Kajoran, ada 11 desa yang mendapatkan program P3TIP tersebut, antara
lain : (1) Desa Sukomulyo, (2) Desa Sidowangi, (3) Desa Sangen, (4) Desa
Pucungroto, (5) Desa Krinjing, (6) Lesanpuro, (7) Desa Kwaderan, (8) Desa Bambusari, (9) Desa
Mangunrejo, (10) Desa Banjaragung dan (11)
Desa Bangsri. Kegiatan yang dilakukan meliputi usaha padi organic, usaha cabai
organic, budidaya kambing, penggemukan ternak kambing/domba, pengolahan pupuk
padat/POC, dll.
e. SL PTT Padi
Dari Tahun 2008, Kecamatan
Kajoran secara berturut-turut telah mendapatkan program SL-PTT Padi. Untuk
Tahun 2012 sendiri, ada 18 kelompok tani yang mendapatkan program SL-PTT Padi.
f. P2KP
Program P2KP (Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan) di Kecamatan Kajoran berada di KWT Srikandi
(Dusun Krumpakan I, Desa Krumpakan) dan KWT Melati (Dusun Tuanan dan
Dusun Salakan, Desa Wonogiri). Kegiatan yang dilakukan yaitu pemanfaatan
pekarangan dengan penanaman aneka sayuran dan pemeliharaan aneka ternak unggas
dan ikan. Selain pemanfaatan pekarangan, juga dilaksanakan kegiatan olahan
pangan lokal.
g. PUAP
Tabel 8. Daftar Desa Penerima
PUAP di Kecamatan Kajoran
No.
|
Desa
|
Nama Gapoktan
|
Tahun Penerimaan
|
1
|
Sutopati
|
Sumber Rejeki
|
2008
|
2
|
Sukorejo
|
Suko Sari Mulyo
|
2008
|
3
|
Sidowangi
|
Sido Lestari
|
2008
|
4
|
Kajoran
|
SAE
|
2008
|
5
|
Wadas
|
Cipta Usaha Tani
|
2008
|
6
|
Pandanretno
|
Sedyo Mulyo
|
2008
|
7
|
Kwaderan
|
Mardi Luhur
|
2009
|
8
|
Sangen
|
Subur Makmur
|
2009
|
9
|
Lesanpuro
|
Tani Makmur
|
2009
|
10
|
Bambusari
|
Sumber Rejeki
|
2009
|
11
|
Sambak
|
RAS
|
2009
|
12
|
Banjaragung
|
Sri Rejeki
|
2009
|
13
|
Bangsri
|
Resmi Sejahtera
|
2010
|
14
|
Krinjing
|
Maju Makmur
|
2010
|
15
|
Mangunrejo
|
Ngudi Lestari
|
2010
|
16
|
Sukomulyo
|
Ngudi Rahayu
|
2011
|
17
|
Sukomakmur
|
Sumbing Makmur
|
2012
|
18
|
Madugondo
|
Bayu Makmur
|
2012
|
19
|
Bumiayu
|
Bumi Makmur
|
2012
|
20
|
Wonogiri
|
Giri Makmur
|
2012
|
Sumber : BPPK
Kecamatan Kajoran, 2012
h. PRIMA TANI
Program PRIMA TANI di Kecamatan
Kajoran berada di Desa Madugondo. Program PRIMA TANI yang salah satunya tujuanya sebagai
dukungan kegiatan ketahanan pangan di tingkat desa.
i. Gerbang Mapan
Kegiatan Gerbang Mapan di
Kecamatan Kajoran berada di 4 desa, antara lain : Desa Sukomulyo, Desa
Sidowangi, Desa Krumpakan, dan Desa Mangunrejo dengan usaha yang dijalankan berupa penggemukan ternak
kambing/domba.
j. Konservasi Tanah dan
Air
Konservasi tanah dan air di
Kecamatan Kajoran terdapat di Desa Sukomakmur, Desa Sutopati, Desa Bangsri, Desa Krinjing, Desa Wadas,
Desa Pucungroto, Desa Krumpakan, Desa Mangunrejo, Desa Sambak, Desa Kwaderan, Desa Madukoro, dan Desa Kwaderan.
3. Anjangsana
Apakah ada deskripsi tentang kelurahan yang ada di wilayah kajoran? Nuwun
BalasHapus